Profil Desa Rembun

Ketahui informasi secara rinci Desa Rembun mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Rembun

Tentang Kami

Telusuri profil Desa Rembun, Nogosari, Boyolali. Sebuah lumbung pangan esensial yang menjadi jantung pertanian kecamatan, bertumpu pada budidaya padi produktif, sistem peternakan terintegrasi, dan semangat gotong royong komunitasnya yang solid.

  • Lumbung Pangan Esensial

    Desa Rembun berperan vital sebagai salah satu lumbung padi utama di Kecamatan Nogosari, dengan lahan persawahan subur yang menjadi pilar ketahanan pangan lokal.

  • Komunitas Agraris yang Kohesif

    Kehidupan sosial masyarakatnya ditandai oleh ikatan komunal yang kuat dan praktik gotong royong yang mengakar, menjadi modal sosial utama dalam setiap aspek kehidupan.

  • Model Pertanian Terintegrasi

    Menerapkan sistem pertanian terpadu di mana sektor pertanian tanaman pangan dan peternakan saling mendukung, menciptakan siklus ekonomi yang efisien dan berkelanjutan.

XM Broker

Berada di jantung Kecamatan Nogosari, Desa Rembun merupakan representasi sejati dari identitas Kabupaten Boyolali sebagai daerah agraris yang subur dan produktif. Desa ini berfungsi sebagai salah satu lumbung pangan esensial, di mana hamparan sawah hijau yang teratur menjadi pemandangan utama yang membentang dari ufuk ke ufuk. Kehidupan di Rembun berjalan dalam ritme yang tenang dan selaras dengan siklus alam, ditopang oleh kerja keras para petaninya dan diperkuat oleh ikatan sosial masyarakat yang erat. Profil Desa Rembun menyajikan gambaran sebuah komunitas yang tangguh, mandiri dan secara konsisten menjaga perannya sebagai penyedia pangan bagi wilayah sekitarnya.

Asal-Usul Nama dan Jejak Sejarah Desa Rembun

Etimologi nama "Rembun" sering dikaitkan dengan kondisi alamiah wilayahnya di masa lampau. Nama ini diyakini berasal dari kata dalam bahasa Jawa yang berhubungan dengan suasana sejuk dan subur. Salah satu interpretasi mengaitkannya dengan kata "rembuyung" yang berarti rimbun atau teduh, menggambarkan sebuah area yang dulunya mungkin dipenuhi oleh pepohonan yang lebat. Interpretasi lain menghubungkannya dengan kata "embun," yang melambangkan kesuburan dan kesegaran, merujuk pada tanahnya yang senantiasa basah dan produktif untuk pertanian.Terlepas dari asal-usul pastinya, nama Rembun secara filosofis mencerminkan karakter desa sebagai tanah yang diberkahi kesuburan. Sejak zaman dahulu, wilayah ini telah dikenal sebagai lahan pertanian yang andal. Jejak sejarah ini terus dipertahankan oleh generasi sekarang, yang mewarisi keahlian bertani dan kearifan dalam mengelola tanah. Nama Rembun menjadi pengingat abadi akan anugerah alam yang menjadi fondasi utama bagi kehidupan dan kesejahteraan masyarakatnya.

Kondisi Geografis dan Tata Guna Lahan

Desa Rembun secara administratif terletak di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Posisinya yang berada di tengah-tengah kecamatan menjadikannya terhubung dengan baik ke desa-desa tetangganya. Luas wilayah Desa Rembun mencapai beberapa kilometer persegi, dengan tata guna lahan yang didominasi secara mutlak oleh area persawahan irigasi teknis.Batas-batas wilayah Desa Rembun meliputi:

  • Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Bendo.

  • Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Sembungan.

  • Di sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Kenteng.

  • Di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Nogosari.

Topografi wilayahnya yang datar dengan kemiringan sangat landai, ditambah dengan jenis tanah aluvial yang subur, merupakan kondisi ideal untuk budidaya padi. Jaringan irigasi yang terorganisir dengan baik mengalirkan air ke hampir seluruh petak sawah, memungkinkan petani untuk melangsungkan tiga kali masa tanam dalam setahun (dua kali padi dan satu kali palawija). Selain persawahan, sisa lahan lainnya dimanfaatkan untuk pemukiman warga yang terkonsentrasi di beberapa dukuh serta pekarangan yang ditanami aneka tanaman pendukung.

Struktur Pemerintahan dan Administrasi Desa

Tata kelola pemerintahan di Desa Rembun dijalankan secara profesional oleh Pemerintah Desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa. Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Desa didukung oleh jajaran perangkat desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), dan Kepala Seksi (Kasi). Lembaga ini bertanggung jawab atas pelayanan administrasi, perencanaan pembangunan, pengelolaan keuangan desa, dan pemberdayaan masyarakat. Kinerja pemerintah desa senantiasa bersinergi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), yang berperan sebagai lembaga perwakilan masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dan melakukan pengawasan.Secara administratif, wilayah Desa Rembun terbagi menjadi beberapa dusun. Setiap dusun dipimpin oleh seorang Kepala Dusun (Kadus) yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah desa di tingkat lokal. Di bawahnya, struktur Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) menjadi unit sosial terkecil yang memastikan program desa berjalan lancar dan kerukunan antarwarga senantiasa terjaga.

Demografi dan Harmoni Kehidupan Sosial

Desa Rembun dihuni oleh ribuan penduduk yang sebagian besar merupakan masyarakat suku Jawa. Struktur demografinya menunjukkan komunitas yang terikat oleh profesi yang sama, yaitu sebagai petani. Hal ini membentuk sebuah tatanan sosial yang sangat kohesif dan harmonis. Nilai-nilai luhur seperti gotong royong, tepa slira (tenggang rasa), dan musyawarah untuk mufakat menjadi pedoman utama dalam interaksi sosial sehari-hari.Praktik gotong royong terlihat sangat nyata dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari membantu tetangga saat musim tanam atau panen, kerja bakti membersihkan lingkungan, hingga saling mendukung saat ada warga yang menggelar hajatan atau mengalami kedukaan. Kehidupan komunal ini diperkuat oleh kegiatan keagamaan yang berpusat di masjid dan musala, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat interaksi dan pendidikan sosial bagi masyarakat.

Pertanian Padi sebagai Pilar Ekonomi Utama

Perekonomian Desa Rembun secara absolut ditopang oleh sektor pertanian, dengan padi sebagai komoditas primadona. Desa ini layak menyandang predikat sebagai lumbung pangan karena produktivitas padinya yang konsisten dan melimpah. Para petani di Rembun telah menerapkan praktik pertanian yang cukup maju, mulai dari pemilihan bibit unggul bersertifikat, penggunaan pupuk secara berimbang, hingga pengelolaan hama terpadu.Dukungan infrastruktur irigasi yang baik menjadi kunci keberhasilan pertanian di desa ini. Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) berperan aktif dalam mengatur distribusi air secara adil dan merata ke seluruh area persawahan. Hasil panen padi dari Rembun tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya, tetapi surplusnya dijual ke pasar-pasar di Boyolali dan sekitarnya, memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian desa dan pendapatan keluarga petani.

Sistem Peternakan Terintegrasi sebagai Aset Produktif

Sebagai pendamping setia sektor pertanian, kegiatan peternakan menjadi pilar ekonomi kedua di Desa Rembun. Hampir setiap keluarga petani memiliki ternak yang dipelihara di pekarangan rumah. Jenis ternak yang dominan yaitu sapi potong dan kambing. Peternakan ini dijalankan dengan model usaha skala rumah tangga yang terintegrasi dengan kegiatan pertanian.Model pertanian terpadu ini menciptakan sebuah siklus yang sangat efisien dan berkelanjutan. Limbah pertanian, terutama jerami padi, diolah melalui proses fermentasi sederhana untuk dijadikan pakan ternak berkualitas. Di sisi lain, kotoran ternak yang dihasilkan dikumpulkan dan diolah menjadi pupuk kandang organik. Pupuk ini kemudian digunakan untuk menyuburkan kembali lahan sawah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal dan seringkali langka. Bagi petani, ternak juga merupakan aset produktif yang berfungsi sebagai tabungan dan dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan finansial yang mendesak.

Ekonomi Mikro dan Usaha Penunjang Pertanian

Selain bertani dan beternak, sebagian warga Desa Rembun juga mengembangkan usaha ekonomi skala mikro untuk menambah pendapatan. Usaha-usaha ini sebagian besar merupakan turunan atau penunjang dari aktivitas pertanian. Contohnya yaitu jasa penggilingan padi, jasa persewaan traktor tangan untuk membajak sawah, dan kios-kios yang menjual sarana produksi pertanian (saprotan) seperti pupuk, benih, dan pestisida.Di samping itu, terdapat pula usaha-usaha lain seperti warung kelontong yang menyediakan kebutuhan harian, usaha kuliner rumahan, dan jasa-jasa lainnya. Meskipun skalanya kecil, keberadaan usaha-usaha ini sangat penting karena menciptakan perputaran ekonomi di tingkat lokal, menyediakan lapangan kerja alternatif, dan menunjukkan adanya diversifikasi ekonomi di tengah dominasi sektor pertanian.

Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Dasar

Pemerintah Desa Rembun, dengan dukungan dari pemerintah kabupaten, terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur dasar untuk menunjang kehidupan dan perekonomian warganya. Perhatian utama diberikan pada pemeliharaan dan peningkatan kualitas jalan desa serta jalan usaha tani. Akses jalan yang baik sangat vital untuk memperlancar transportasi hasil panen dari sawah ke pusat pengolahan atau pasar.Fasilitas dasar lainnya juga telah tersedia secara memadai. Seluruh pemukiman telah teraliri jaringan listrik, dan kebutuhan air bersih dipenuhi melalui sumur gali dan program penyediaan air minum. Di sektor pendidikan, terdapat Sekolah Dasar (SD) sebagai lembaga pendidikan formal bagi anak-anak. Sementara itu, layanan kesehatan dasar dapat diakses melalui Posyandu yang aktif setiap bulan serta pelayanan dari Bidan Desa.